InMedias.id, Konawe – Dewan Pendiri Himpunan Aktivis Muda Konawe Raya (HAMKR), Agus Salim Misman, melaporkan Ketua Asosiasi Kepala Puskesmas (Kapus) inisial YS di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Konawe, Senin 12 Agustus 2024.
YS merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terlibat politik praktis pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Konawe.
“YS merusak proses demokrasi, dimana dia diduga telah melakukan konsolidasi terhadap 29 Kapus se Kabupaten Konawe untuk memenangkan mantan PJ. Bupati, HR nantinya dalam Pilkada 2024,” ungkapnya.
Kata dia, indikasi keberpihakan Ketua Asosiasi Kapus terhadap salah satu Bakal Calon (Balon) Bupati Konawe, HR diketahui melalui rekaman percakapan telepon antara dirinya dengan oknum berinisial J.
Dalam rekaman yang berdurasi 14 menit itu awalnya oknum inisial J mempertanyakan mengenai nilai pembayaran untuk calon Kapus Amonggedo kepada YS.
“Berapa dia bayar itu untuk calon Kapus Amonggedo,” tanya J kepada YS.
Percakapan antara keduanya terus berlanjut hingga pada menit ke 3, J kemudian meminta YS untuk satu pintu dengan Kapus-kapus yang masih yakin jika HR akan terpilih menjadi Bupati.
“Kalau itu sudah masuk dalam analisisku semua. Jadi yang dari 29 ini, kan sisa dua ini yang terindikasi memang masih meragukan. Posisiku sekarang J ketua Asosiasi, atas rekomendasi dari bapak, karena saya bisa merangkul mereka. Tapi yang saya heran ini, kenapa orang-orang di badan bapak yang hantam kita,” jawab YS.
Di menit ke 9, YS mengaku jika seluruh Kapus di Konawe dibawah kendalinya, dan semuanya dirangkul untuk solid. Bahkan dia juga menegaskan jika seluruh kegiatan HR sudah dijadwalkannya.
“Semua teman-teman itu dibawah kendali saya, semua saya rangkul untuk solid. Dan semua kegiatan HR itu sudah saya masukan dalam jadwal. Dimana ada kegiatan di daerah kecamatan itu kita backup dengan bakti sosial dan sunatan. Itu agenda saya,” ucap YS.
Memasuki menit ke 13, Oknum J pun meminta YS untuk kembali menyatukan kekuatan Kapus. Sebab kata dia, pihaknya betul-betul perjuangkan untuk Pj Bupati. HR bisa menjadi Bupati definitip, sehingga harus merangkul banyak orang.
“Satukan kembali dulu kekuatan semua Kapus. Kita ini nurani betul-batul mau perjuangkan pak Pj menjadi Bupati definitip, sehingga perlu merangkul banyak orang,” ujarnya.
Laporan : Aidil