InMedias.id, Bombana – Lingkar Kajian Kehutanan (LINK) Sultra, menyoroti maksud dan tujuan Pemerintah Daerah (Pemda) Bombana, melalui Sekertaris Daerah (Sekda), menerbitkan surat mediasi, Selasa 17 Juni 2025.
Yang mana surat dimaksud, Nomor 000.1.5/2525. Tujuannya, untuk menindaklanjuti Surat Kerajaan Moronene – Pauno Rumbia Pusat Taubonto. Surat tersebut, tertanggal 12 Juni 2025 perihal permohonan mediasi pengembalian lahan milik Kerajaan.
Surat mediasi tersebut, ditujukan kepada PT AABI dan salah satu perusahaan yang memiliki ambisi untuk melakukan penambangan antimoni di wilayah IUP Panca Logam Group.
Anehnya, surat dimaksud seolah lahan wilayah IUP PT Panca Logam Makmur (PT PLM) dan PT Anugrah Alam Buana Indonesia (PT AABI), adalah milik Raja.
Atas dasar surat itu, Pemda Bombana mengundang pihak perusahaan yang salah satunya adalah PT AABI, untuk menghadiri mediasi dimaksud, pada Rabu, 18 Juni 2025, Pukul 10.00 Wita, di Aula Lantai 2 Kantor Bupati Bombana.
Ketua LINK Sultra, Muh. Andriansyah Husen menegaskan, dengan sikap Pemda Bombana yang seolah lahan IUP dimaksud milik Raja, besar dugaan Pemda Bombana jadi kacung LCE.
“Pemda Bombana diduga jadi kacung LCE, yang merupakan pihak yang berambisi melakukan penambangan di IUP Panca Logam Group,” tuturnya.
Lanjut pria yang karib disapa Binggo, apa tujuan Pemda Bombana menerbitkan surat yang seakan-akan lahan itu milik Raja, dasarnya apa memangnya lahan itu milik Raja?
“Sementara lahan PLM itu ada juga kawasan hutannya. Gimana mungkin itu jadi milik Raja, terlalu kentara intervensi dari Pemda Bombana, untuk perusahaan yang berambisi,” bebernya.
Ditambahkan Binggo, isi surat dari Pemda Bombana, mengembalikan lahan milik Raja, itu bagaimana?
“Jadi pertanyaan besar, ada apa dengan Pemda Bombana, mengeluarkan surat dimaksud,” pungkasnya heran.
Laporan : Aidil