InMedias.id, Kendari – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) C Kendari, saat ini tengah mendorong hilirisasi pertumbuhan ekonomi non-tambang di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Melalui program Bea Cukai keliling, KPPBC Kendari menyasar potensi besar pada sektor kelautan, perikanan pertanian serta perkebunan.
Kepala KPPBC TMP C Kendari, Tonny Riduan mengatakan pentingnya pengolahan komoditas lokal sebelum ekspor untuk menambah nilai jual dan menciptakan lapangan kerja.
menurut Tonny Riduan, hilirisasi merupakan kunci bagi kemajuan ekonomi Sultra.
Olehnya itu, Tonny Riduan berharap pemerintah daerah dapat mendorong terbangunya pabrik-pabrik untuk mendukung peningkatan nilai jual potensi daerah non-tambang.
Selain itu, kehadiran pabrik-pabrik tersebut juga dapat mengurangi angka pengangguran, karena terciptanya lapangan kerja baru.
“Kami mendorong agar Sumber Daya Alam (SDA) Sultra, khususnya sektor non-tambang, diekspor dalam bentuk olahan, bernilai tambah, dan siap saing di pasar internasional,” ungak Tonny Riduan, saat memaparkan potensi hilirisasi di Sultra, pada kegiatan Coffee Morning, Kamis 12 Juni 2025.
Lebih lanjut, Ia menyebutkan, komoditas unggulan yang menjadi target hilirisasi meliputi ikan, udang, kepiting, jagung, nilam, kelapa, dan rumput laut.
Untuk memetakan potensi ekspor di seluruh Sultra, KPPBC Kendari telah meluncurkan program “Bea Cukai Keliling”.
Dengan berkolaborasi bersama instansi terkait, program itu bertujuan membina dan membimbing pelaku usaha lokal, agar produknya mampu menembus pasar internasional.
KPPBC Kendari juga mengajak pemerintah daerah untuk menarik investasi dalam negeri dan luar negeri, guna mendukung industri pengolahan komoditas lokal.
Laporan : Aidil