InMedias.id, Kendari – Insiden penyerangan oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra, pada Selasa 5 September 2023 lalu rupanya mendapat respon tegas dari Komandan Korem (Danrem) 143 Halu Oleo, Brigjen TNI Ayub Akbar.
Sebanyak satu regu personil TNI di siagakan di Kantor Kejati Sultra,<span;> untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang.
“Satu regu untuk antisipasi jangan sampai ada yang brutal, kan kemarin ada yang busur, jangan sampai kejadian lagi,” ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 6 September 2023.
Kata Jenderal Bintang Satu itu, saat ini Kejati Sultra tengah menangani kasus nasional yaitu dugaan korupsi pertambangan di Blok Mandiodo, yang merugikan negara.
Sehingga itu menurutnya, tidak boleh ada yang mencoba menghalangi atau mengganggu konsentrasi jaksa atau menekan para jaksa khususnya penyidik dalam melaksanakan tugasnya.
“Tiap hari kita bantu (berjaga), kita tidak mau jaksa tertekan aksi-aksi preman, ini aset negara, kan kalau negara itu kan kewajiban militer,” tegasnya.
Terlepas dari insiden premanisme yang telah terjadi, Ayub Akbar juga mengungkapkan bahwa ditubuh Kejaksaan ada militer didalamnya, semisal di Kejaksaan Agung ada Jampidmil yang menangani kasus militer.
“Ada bagian kita (TNI) disana (Kejaksaan), diaerah juga ada tapi di Makassar per wilayah. Jadi dikejaksaan ada direktur pindana militer. Artinya kita ada perwakilan kita disana,” tutupnya.
Untuk di ketahui, satu orang korban terkena busur pada insiden premanisme sejumlah OTK yang membawa senjata tajam jenis parang dan busur di Kantor Kejati Sultra. Insiden itu juga membuat sejumlah pegawai Kejati Sultra berhamburan.
Laporan : Aidil