InMedias.id, Kendari – Konsorsium Majasiswa dan Aktivis (KOMADA) Sulawesi Tenggara (Sultra) menduga ada indikasi keterlibatan oknum penyidik dalam aksi demonstrasi Grassroots Action Institute (GAT) terkait status DPO YC di Polda, 30 Januari 2025 lalu.
Ketua KOMADA Sultra, Rabil mengatakan aksi demonstrasi yang di lakukan GAT di Polda Sultra beberapa waktu lalu, diduga di bekingi oknum kepolisian. Sebab, Direktur GAT, Fahmi Ilman mengetahui dan menyampaikan dengan fulgar informasi terkait penanganan kasus YC di beberapa media online.
“Dia (Fahmi Ilham red) mengatakan kurang lebih tiga kali bolak balik berkas YC di Kejaksaan. Nah di duga ada keterlibatan penyidik dalam bocornya informasi khusus tersebut,” ungkapnya, Selasa 4 Februari 2025.
Kata Rabil, soal berkas bukti perkara yang di sampaikan penyidik kepada Kejati Sultra, merupakan informasi khusus yang tidak seharusnya di ketahui oleh orang lain kecuali penyidik dan pihak kejaksaan.
“Tetapi saudara Fahmi Ilman menyampaikan secara fulgar di beberapa media online. Karena data yang di sampaikan begitu rinci dan jelas, seolah itu di sampaikan langsung oleh penyidik yang sementara menangani kasus ini,” ucapnya.
Rabil menjelaskan, kasus yang sedang di tangani oleh Polda Sultra dari tahun 2021 itu hingga saat ini masi rancu di mata masyarakat yang paham hukum. Pasalnya, saudara YC yang kini di tetapkan sebagai DPO beberapa hari yang lalu terkesan di paksakan
“Hingga saat ini beberapa bukti yang coba di sampaikan saudara YC ke penyidik tidak di jadikan sebagai pertimbangan hukum dalam kasus tersebut. Salah satunya adalah chat melalui aplikasi WhatsApp yang berisi permintaan tolong pelapor FY ke saudara YC untuk meminta pengembalian dana suap yang bertujuan untuk mendapatkan dana PEN ke bupati Koltim tahun 2021,” bebenya.
Sehingga itu lanjutnya, muncul kcurigaan atas keterlibatan oknum kepolisian dalam kasus suap yang berdalih penipuan ini.
“Ketika Isu yang tersebar bahwa pelapor FY pernah melakukan intervensi kepada pihak kepolisian dengan menggunakan dalih bahwa FY memiliki hubungan yang dekat dengan petinggi di Mabes Polri, tentunya menjadi alasan kami mencurigai adanya keterlibatan mereka,” tutupnya.
Laporan : Aidil