InMedias.id, Kolaka – Nur Endang Abbas -Samsul Kadar, kini menjadi kandidat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati yang patut diperhitungkan dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Kolaka.
Hal itu dibuktikan dengan keluarnya hasil survey yang dirilis oleh Lembaga survei Indonesia Political Survey (IPS) baru-baru ini. Hasilnya, elektabilitas mantan Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra beserta pasangannya itu berada di posisi kedua dengan presentase 28,2 persen dari rivalnya Muhammad Jayadin-Deni Germanto.
Direktur Riset IPS, Anto Nuryasin mengatakan sebagai lembaga survei yang tergabung dalam Asosiasi Peneliti Persepsi Publik Indonesia (Aspeppi), pihaknya telah melakukan penelitian sejak 2015, secara berkala melakukan survei perilaku pemilih di seluruh Indonesia. Survei dilakukan pada 30 Juli sampai dengan 4 Agustus 2024.
“Populasi survei adalah seluruh WNI di Kolaka yang punya hak pilih, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan,” ungkapnya, Sabtu 10 Agustus 2024.
Dijelaskannya, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 600 responden Margin of error kurang lebih 4,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Sampel berasal dari seluruh kecamatan yang terdistribusi secara proporsional,” jelasnya.
Menurut Anto, angka dukungan pemilih untuk Endang-Kadar dan Jayadin-Deni bersaing cukup ketat. Sementara, kompetitor lain yakni Amri-Lulunk masih tercecer di bawah.
“Data IPS menunjukan persaingan ketat antara Jayadin-Deni dan Endang-Kadar. Selisih keduanya masih dalam batas margin of error. Sedangkan, Amri-Lulunk ada di posisi buncit atau terbawah,” kata Anto.
Dia menambahkan, jarak elektabilitas yang sangat tipis antara Jayadin dan Endang, menjadi sinyal bahaya bagi Jayadin yang notabene merupakan petahana.
“Jayadin tak bisa memanfaatkan keunggulannya sebagai petahana Wakil Bupati Kolaka dua periode. Sangat rawan disalip dan dikalahkan oleh Endang. Apalagi pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) masih di angka 18,5 persen,” ujarnya.
Jika dilihat dari sebaran pemilih, Jayadin-Deni unggul di pemilih laki-laki, beragama Protestan, Hindu, Gen X, Baby Boomers, serta pemilih suku Tolaki dan Toraja.
Sementara, Endang-Kadar unggul di segmen pemilih perempuan, beragama Islam, Gen Z, milenial dan pemilih suku Bugis.
“Ini akan jadi kontestasi yang menarik, karena kedua paslon punya segmen pemilih yang berbeda. Kemenangan akan tergantung sejauh mana pendekatan mereka ke masyarakat,” tandasnya.
Selanjutnya, IPS juga menemukan basis dukungan kandidat di 12 kecamatan.
“Jayadin-Deni cukup kuat di Pomalaa, Wundulako, Tanggetada, Watubangga dan Samaturu. Ada pun, Endang-Kadar unggul di 5 wilayah, yakni kecamatan Kolaka, Latambaga, Baula, Toari dan Wolo,” jelas Anto.
Survei juga merekam pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan pilkada 27 November 2024.
“Mayoritas warga Kolaka atau sekitar 83,2 persen tahu jadwal pilkada dan akan ikut berpartisipasi memilih,” tambahnya.
Seperti diketahui, pilkada Kolaka akan diwarnai pertarungan tiga birokrat. Jayadin adalah bekas Wabup Kolaka, Endang Nur Abbas mantan Sekdaprov Sultra, dan Amri pernah jadi Kadis di Pembkab Kolaka.
Jayadin-Deni akan diusung PDIP dan Perindo. Endang-Kadar sudah mengantongi rekomendasi dari PKS dan potensial diusung Golkar.
Sementara, Amri-Husmaluddin dikabarkan akan menggunakan perahu Gerindra-PAN.
Laporan : Aidil