InMedias.id, Kendari – Dalam upaya mewujudkan lingkungan bersih dari sampah di Kota Kendari, dibutuhkan peran aktif seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang benar menjadi salah satu faktor utama yang menghambat program pemerintah. Sehingga itu dibutuhkan peran aktif dari pemerintah Kecamatan.
Kecamatan memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan bersih dari sampah melalui berbagai upaya, termasuk edukasi, fasilitasi, dan penegakan aturan. Mereka dapat menginisiasi program pengelolaan sampah berbasis komunitas, melibatkan masyarakat dalam kegiatan bersih-bersih, serta melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pembuangan sampah ilegal.

Camat Puuwatu, Sainul Latief mengatakan pemerintah kecamatan bersama masyarakat terus melaksanaka aksi berisih-bersih. Program rutin yang digagasnya ini menyasar berbagai titik strategis di wilayahnya, mulai dari pemangkasan rumput liar di bahu jalan, pembersihan drainase, hingga pengangkutan sampah.
“Aksi bersih-bersih ini melibatkan Lurah, Ketua RT dan RW hingga masyarakat. Ini bukan hanya rutinitas biasa, tetapi upaya kami menjaga lingkungan tetap bersih. Masyarakat akan merasa lebih nyaman dan terhindar dari penyakit maupun banjir jika lingkungannya bersih,” ungkapnya.
Tidak hanya rumput-rumput liar dan semak belukar yang menutupi median jalan, jajaran pemerintah Kecamatan Puuwatu serta masyarakat malakukan penanaman Nilam yang tidak hanya memperindah kawasan melainkan juga bernilai ekonomi.

“Nilam yang dirawat dengan baik tidak hanya memperindah lingkungan tapi juga punya nilai ekonomi. Nah ini bagian dari pemberdayaan masyarakat juga,” ujarnya.
Sedimen lumpur serta sampah-sampah yang menyumbat drainase juga tak luput dari pantauan Pemerintah Kecamatan Puuwatu dan masyarakat dalam upaya mengantisipasi genangan air dan potensi banjir saat musim hujan seperti saat ini.
“Kami tidak ingin menunggu sampai terjadi banjir dulu baru sibuk bersih-bersih. Pencegahan lebih baik. Karena itu, drainase harus rutin dicek dan dibersihkan,” tegasnya.

Lanjutnya, sebagai salah satu wilayah yang berdekatan langsung dengan Kabupaten Konawe, gerbang perbatasan Kota di Kelurahan Abeli Dalam menjadi fokus utama. Wilayah ini dianggap strategis karena selain sebagai pintu masuk, perbatasan juga menjadi wilayah pertama cerminan dari wajah kota.
“Wilayah perbatasan antara Kota Kendari dan Konawe ini cerminan, ibarat teras rumah, kalau terasnya kotor pasti rumahnya juga dinilai kotor. Sehingga harus dijaga selalu bersih dan tertata,” ucapnya.
Sainul Latief menyampaikan bahwa kolaborasi dan kesadaran masyarakat adalah kunci keberhasilan dari program ini. (Adv)