InMedias.id, Bombana – Agar mencapai tingkat pelayanan yang maksimal di mata masyarakat, Puskesmas Kabaena Barat menerapkan sistem pelayanan terintegritas yaitu antar jemput pasien.
Puskesmas yang berlokasikan disuatu kepulauan di Kabupaten Bombana ini terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Sebagai mana diketahui bahwa Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), fokus pada pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, serta berperan dalam pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sementara Rumah sakit, sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), memberikan pelayanan yang lebih spesialis dan komprehensif, termasuk pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan pelayanan khusus.
Puskesmas Kabaena Barat ini juga memiliki sistem manajemen yang terintegrasi, termasuk perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan.
Kepala Puskesmas Kabaena Barat Daeng Masiar SKM mengatakan, Puskesmas Kabaena Barat memiliki trik dan cara tersendiri dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dimana sejak tahun 2018 lalu pihaknya melakukan pelayanan antar jemput pasien.
“Antar jemput pasien ini pak, kami mulai sejak tahun 2018. Antar jemput pasien yang kami terapa terutama pasien Ibu hamil, ke dua pasien yang mengalami sakit butuh tindakan dokter lebih serius dan ketiga pasien yang tidak mampu berjalan,” kata Daeng Masiar saat di wawancarai media ini.

Lebih lanjut dia memaparkan, Puskesmas Kabaena Barat melayani kesehatan tidak hanya di daratan, bahkan sampai di kepulauan terpencil di wilayah Kecamatan Kabaena Barat, seperti Pulau Sagori, Pulau Bangko dan Baliara.
“Untuk pelayanan kepulauan sama halnya dengan pelayanan kesehatan di daratan. Kami juga melakukan sistem antar jemput pasien. Hanya disini kami menjemput di rumah pasien namun hanya sebatas di pelabuhan,” jelasnya.
Walaupun minim fasilitas, Daeng Masiar terus berupaya untuk memberikan kepuasan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kendaraan ambulans satu unit menjadi acuan pola pikirnya untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Mobil ambulans kami hanya satu unit pak, disitu sudah tempat muat mayat dan orang sakit. Terkadang masyarakat itu tidak ingin naik di mobil ambulans kami lagi karena bekas muatan mayat, ini terkadang yang menjadi kendala kami dilapangan dalam strategi antar jemput pasien, “ kata Kapus Kabaena Barat.
Daeng Masiar berharap, pemerintah Bombana dalam halini Dinas Kesehatan bantu kami dalam fasilitas antar jemput pasien dilingkup Puskesmas Kabaena Barat. Kalau bisa mobil ambulans muat pasien dan jenazah terpisah agar masyarakat tidak merasa risih atau takut dengan mobil fasilitas kesehatan yang disediakan saat ini.

“Kalau proses pelayanan kesehatan lainnya kami sama seperti Puskesmas lainnya seperti pada umumnya. Ada loket pendaftaran, ruangan Poli, UGD, dan tiga ruang rawat inap dilengkapi 18 tempat tidur,” jelasnya.
Daeng Masiar menambahkan, banyak manfaat dalam pelayanan kesehatan di antaranya adalah meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat, mencegah dan mengobati penyakit, serta meningkatkan kualitas hidup. Pelayanan kesehatan yang baik juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan, serta kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan.
“Dengan demikian, pelayanan kesehatan merupakan investasi penting bagi individu dan masyarakat, yang memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan, kualitas hidup, dan pembangunan berkelanjutan,” terangnya.
Daeng Masiar memaparkan, bahwa kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi.
“Indeks Pembangunan Manusia meletakkan kesehatan adalah salah satu komponen utama pengukuran selain pendidikan dan pendapatan,” pungkasnya. (Adv)